Di antara Mimpi
di antara tawa ada dukaku
menyelinap pada hari penuh
dari cinta lesu dalam congkak
hatiku bergelora mencintaimu
dikejauhan aku mengagumimu
karena cintaku tak akan berhenti
mengalir
jadi tolong
temui aku dalam mimpimu
di sana kuungkapkan segala cinta
malam yang jadi saksi
Setia Budhi, 2009
Abadi
dalam ragaku masih menancap citamu
akarakar berbaur penuhi ruang
tunggang serabut jadi satu
tak tercabut selama masih ada waktu
berpaling tak akan terjadi
semua tak akan sirna dari hati
di akhirat mungkin tetap saja ada
selama aku merasakan
bahwa aku nyata
Setia Budhi, 2008
30CM
kau mendekapku
serupa anjing
di halaman rumah kita
memaksaku menjadi anjing jantan
jangan
aku tidak akan
mengulang rublik media
selepas kasih sayang
kepiluan bersama kita berdua
biarlah
jarak kita 30cm saja
tanpa pertemuan raga
karena belum masanya
Ruang Karya, 2009
Angin
aku masih menunggumu di gerbang
menuju ruang kelam kita dulu
di setiap sudut ruang itu
tinggal kesetiaanmu
apakah dulu kau lupa bawa
atau kesengajaanmu
mungkin di ruang ini Ada penyesalan
ketololan yang sembrautan
kenikmatan penuh kabut
aku tak perduli tentang itu
aku hanya ingin kesetiaanmu yang dulu
serupa angin
Lembang, 2009
Dikematian
dalam kesunyian malam
aku tidur menghadap bulan
sendiri
melewati hari
pagi sudah beranjak siang
siang jadi malam
namun bayangmu belum juga datang
tujuh hari, tujuh malam
semua terlewat hanya menunggu
berharap kau
menabur bunga
meneteskan air mata
mengungkapkan kata setia Ferdinaen Saragih (2008: Bandung).
Puisi Lainnya
No comments:
Post a Comment