Air Jelmaan
di musim basah
tak ada suka yang tergelincir
berkelana di negri ini
air kehidupan
membersit bayang bayang
yang menakutkan
melalui pesan embun yang memudar
air menjelma monster
penghancuran
air menjelma duka
tangisan
bukan satu, dua atau tiga
kali kita menyalahkan Tuhan
tapi ratusan bahkan ribuan
tapi tentulah kau ingat
selokan tempat kita memancing
sungai tempat kita berenang
danau tempat kita bermain
bahkan laut tempat kita mengejar ikan
telah di huni wujud tak bernyawa Ferdinaen Saragih (2009: Kiara Condong).
Puisi Lainnya
No comments:
Post a Comment