Perayaan
Sudah berapa kali kau rayakan natal
Bersama hari yang tergelincir
Di bulan Desember
Mungkin sudah, entah berapakali
Lilin dan pohon natal
Telah menjadi saksi
Begitu saja
Kau pulang dengan kantong kosong
Lalu apa arti natal tahun ini
Tahun lalu dan
Kemarin-kemarinnya lagi?
Cipaku, 2009
Malam Natal
Ia tak dapat merasakan natal itu
Seperti apa
Sebuah gelisah yang berkepanjangan
Mengotori dadanya yang gamang
Lalu mencoba
Untuk tak pernah lupa mengucapkan doa
“Semoga Tuhan memaklumi”
Diucapkan berulang kali
Bersama nasi putih tanpa rasa
Atau air kran yang dicomotnya
Dari tetangga Ferdinaen Saragih (2009: Bandung).
Puisi Lainnya
No comments:
Post a Comment