Estalase
masih kau ingat di depan estalase ini
kau dan aku telah dipersatukan kata
ketika hujan membungkus perjalanan kita
sembari melirik jamrud
yang di pajang
kelembutan hujan terlalu lama
membuat kita merapat meregang
serupa magnet
hingga hatiku berkelana
keredaan hujan membuatku tersesat
cahayamu semakin lama menjauh
hingga kau melepuh
dari mataku
namun salahkah
jika aku selalu merindukan pagi
di estalase ini Ferdinaen Saragih (2008: Bandung).
Puisi Lainnya
No comments:
Post a Comment