Secangkir Kopi
sejauh masa yang kulalui
di antara perjalanan ini
tak kuingat lagi berapa hari yang kulalui
hingga aku tersesat di tempat ini
entah berapa hari
bulan bahkan tahun juga
tapi masih kuingat bunda
kopi yang kita tanam symbol perjalanan ini
masih hidup atau matikah
bersama kemarau lalu
jika masih hidup
sudah pasti sudah berbuah
mungkin aku sudah meminumnya
karena kebiasaan pagiku
tak terlewat
tanpa secangkir kopi Ferdinaen Saragih (2009: Bandung).
Puisi Lainnya
No comments:
Post a Comment