Cermin Baru Negriku
hembusan angin sepoi
dalam serentetan kemajuan
diartikan anak negriku
dalam mata tertutup rapat
bocah-bocah kecil
terhanyut di aliran sungai milenium
bermuara di laut modern
yang katanya menyenangkan itu
teknologi itupun mengelana
dan sesukanya mengikis
pundasi-pundasi keingin tahuan
kesempatan
hingga anak negriku megap-megap
tak berdaya
lalu mengeluh
menanggung nestapa
dalam kebodohan
menjulang kemiskinan
pada abad duapuluhan
sungguh memilukan Ferdinaen Saragih (2008: Bandung).
Puisi Lainnya
No comments:
Post a Comment