Mendengar tarian Tor-tor diklaim Malaysia, pemerintah Indonesia bak kebakaran Jenggot. Emang kemarin-kemarin dari mana aja? Ngurusin KORUPTOR? Sepertinya pemerintah di negeri kita tercinta ini tidak belajar dari pengalaman, kususnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Kita sudah terperangkap kedalam lobang yang sama berkali-kali.
Setelah berkali-kali warisan budaya kita (Batik, Keris, Wayang Kulit, Reog Ponogoro, Tari Pendet, dll) kali ini kita kebobolan lagi, yaitu tarian Tor-tor yang diklaim Malaysia. Seyogianya pengalaman pertama sudah menjadi pelajaran untuk pemerintah agar segera meregistrasi produk-produk budaya Indonesia ke badan dunia, sehingga menjadi warisan budaya dunia dan nasional. Jangan tunggu diklaim dulu baru kelabakan.
Sebagai orang Batak, saya menilai ini sebagai hal yang postif, dengan begini Tor-tor bisa terangkat sebagai warisan dunia, karena diklaim atau tidak diklaim, tarian Tor-tor tetap menajadi budaya masyarakat Batak, Indonesia. Toh pemerintah kita sepertinya tidak punya waktu untuk itu, jadi apa salahnya Negara lain yang mengangkatnya, dan mereka juga punya waktu untuk itu, daripada hanya sekadar mengurusi koruptor yang berlarut-larut.
Topik Populer Lainnya
No comments:
Post a Comment